Rabu, 05 Desember 2012

Permasalahan yang menerapkan fungsi Kutipan

Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. ( Contoh kutipan Langsung )

Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara 1 ( Contoh kutipan Langsung  )

Contoh kutipan Tidak Langsung
Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis. ( Contoh kutipan Tidak Langsung  )

Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3). ( Contoh kutipan Tidak Langsung )
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis1). ( Contoh kutipan  Tidak Langsung )

Seperti halnya penulisan data, penulisan kutipan (referensi) ini juga harus menyebutkan sumber kutipan tersebut. Seperti contoh di atas menyebutkan bahwa sumber diambil dari buku karangan Gorys Keraf, yang terbit pada tahun 1983, dan sumber tersebut terdapat di halaman 3. Informasi mengenai penerbit dan judul buku dapat dilihat di Daftar Pustaka atau Bibliografi. Pada contoh terakhir hanya ditulis angka 1, menyatakan bahwa keterangan sumber dicantumkan di bawah halaman yang disebut dengan catatan kaki.
Sumber :

Kutipan dan Catatan Kaki




KUTIPAN
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

Fungsi Kutipan
1.      Landasan teori
2.      Penguat pendapat orang lain
3.      Penjelasan suatu uraian
4.      Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

Jenis dan Cara Mengutip
A.    Kutipan langsung
1.      yang tidak lebih dari empat baris
·         kutipan diintegrasikan dengan teks
·         jarak antar baris kutipan dua spasi\
·         kutipan diapit dengan tanda kutip
·         sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil
2.      Yang lebih dari empat baris
·         kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
·         jarak antar kutipan satu spasi
·         kutipandimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama
kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
·         kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
·         di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)
B.     Kutipan tak langsung
1)      kutipan diintegrasikan dengan teks
2)      jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3)      kutipan tidak diapit tanda kutip
4)      sesudah selesai diberi sumber kutipan
C.     Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat
saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
D.    Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila
pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai
kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
E.     Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.
F.      Kutipan langsung dalam materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hinggga
perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma, atau titik)
disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.

Tujuan kutipan
A.    menegaskan isi uraian
B.      membuktikan apa yang dikatakan
C.     menunjang apa yang diungkapkan 

Cara menulis Kutipan adalah sebagai berikut :
1.Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat barisakan dimasukan kedalam teks dengan cara-cara berikut:
·         Kutipan itu diintegrasikan langsung dengan teks;
·         Jarak antara baris degan baris dua spasi;
·         Kutipan itu diapit dengan tanda kutip;
·         Setelah kutipan selesai diberi nomor urut menunjukan setengah spasi keatas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang,tahun terbit, dan nomar halaman tempat terhadap kutipan itu.                                                  
       2.Kutipan langsung yang lebih dari empat baris
·         Kutipan itu dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi
·         Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi
·         Kutipan itu boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip
·         Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi keata, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang,tahun terbit dan nomor halaman tempat terhadap kutipan itu
·         Seluruh kutipan itu dimasukan kedalam 5-7 ketikan; bila kutipan itu dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama dari kutipan itu dimasukan lagi 5-7 ketikan.
   
      3.Kutipan tak langsung
              Beberapa syarat harus diperhatikan untuk membuat kutipan tak langsung,
·         Kutipan itu diintegrasikan dengan teks;
·         Jarak antara barisdua spasi;
·         Kutipan tidak dapat diapit dengan tanda kutip;
·         Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut petunjukan setengah spasi keatas,atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang,tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
CATATAN KAKI
Catatan Kaki (foot note) adalah keterangan dari sumber kutipan yang di tempatkan langsung di belakang kutipan. Semua kutipan harus ditunjukan sumbernya dalam sebuah catatan kaki. Catatan kaki dapat juga untuk memberi keterangan lain tentang teks.
Jenis-Jenis Catatan Kaki
1)      Ibid.(Singkatan dari Ibidium, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
2)      Op.cit. (singkatan dari opera citati, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber yang lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit., nomor halaman.
3)      Lo.cit. (Singkatan dari loco citati, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit. nomor halaman
CONTOH
I. Dari Buku
1Jhon Dewey, How we think
(Chicago : Henry Regney Company, 1974), hlm. 75.
2BP3K,StrategiPengembangan Kekuatan Penularan (Jakarta : Departemen P dan K, 1979),hlm. 81-95.
3Ibid.,hlm. 15.
4Jhon Dewey, op.cit.,hlm. 18
5Jhon Dewey, loc cit
II. Dari Majalah
6Linus Simanjuntak, “Andaikan Kolam itu Bumi Kita”, Suara Alam No. 9(1980), hlm. 17-19.
III. Dari Surat Kabar
7Tajuk rencana dalam Kompas (Jakarta), 7 Mei 1981.
8Artikel dalam Sinar harapan (jakarta), 29 April 1981.
IV. Dari Ensiklopedia
9Jhon E. Bardach, ”Fish”, ”Encyclopedia Americana” (New York Americana Corporation. 1973), 11, hlm. 289-309.
V. Dari sumber yang belum dipublikasikan seperti Tesis, Skripsi, dan Disertasi
10Sabarti Akhadiah, “Pengaruh Materi Pengajaran Bahasa Indonesia, Lokasi Sekolah, dan Jenis Kelamin terhadap Kemampuan Penalaran Ilmiah Siswa SMP” (Disertasi yang tidak diterbitkan, Fakultas Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta, 1983, hlm. 36).
Fungsi Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain
Pemakaian Catatan Kaki
Catatan kaki dipergunakan sebagai
·         Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber.
·         Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula.
·         Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan.
·         Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
Penomoran Catatan Kaki
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka arab (1,2,2, dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apa pun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan. Namun sebaiknya untuk lebih efektif berurut untuk seluruh tulisan.
Penempatan Catatan Kaki
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.

Tujuan Catatan Kaki
·         Pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap orang lain
·         pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber.
·         tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula.
·         referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan.
·         tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

Sistematika penulisan

  1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
  2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
  3. Diberi nomor.
  4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
  5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
  6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
  7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
  8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
  9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
  10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
  11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
  12. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
Unsur – unsur Catatan Kaki
1)      Untuk Buku
·         Nama Pengarang (Editor, penerjemah) ditulis dalam urutan diikuti koma (,)
·         Judul buku ditulis dengan hurufkapital (kecuali dalam kata-kata tugas) dan digarisbawahi.
·         Nama dan nomor seri, kalau ada
·         Data Publikasi
a. Jumlah Jilid, kalau ada
b. Nomor cetakan, kalau ada
c. Kota Penerbit, diikuti titik dua (:)
d. Nama Penerbit, diikuti koma (,)
e. Tahun Penerbitan c, d, e diletakkan diantara tanda kurunf (…)
·         Nomor Jilid, kalau perlu
·         Nomor Halaaman, diikuti titik (.)
2)      Untuk Artikel dalam majalah berkala
·         Nama pengarang
·         Judul artikel, diantara tanda kutip “….”
·         Nama majalah, digarisbawahi.
·         Nomor majalah jika ada.
·         Tanggal penerbitan.
·         Nomor halaman.

Untuk membuat sebuah catatan kaki perlu diperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut:
1.      Hubugan catatan kaki dengan teks
2.      Nomor urut penunjuk
3.      Teknik membuat catatan kaki
-          Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut sehingga margin bawah tidak boleh lebih sempit dari 3cm sesudah diketik baris terakhir dari catatan kaki;
-          Sebuah baris terakhir dari teks, dalam tiga spasi harus dibuat sebuah garis, dimulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan dengan huruf pika, atau 18 ketikan dengan huruf elite;
-          Dalam jarak dua spasi dari garis jadi, dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri diketik nomor penujuk;
-          Langsung sebuah nomor penunjuk, setegah spasi kebawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki;
-          Jarak antara baris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antar catatan kaki pada halaman yang sama [kalau ada] adalah dua spasi.

Sumber                                :