Rabu, 25 Desember 2013

Sneakers : Trend Fashion Yang Tak Pernah Mati

Sneakers adalah sepatu yang pada bagian solnya menggunakan bahan karet, sehingga ketika memakainya, anda bisa melangkah tanpa kuatir orang lain akan mendengar langkah kaki anda. Oleh sebab itu, sneakers lebih umum  digunakan untuk menyebut sepatu jenis ini (Sneaker : penyelinap. Red.) Sepatu kets atau yang akrab dikenal dengan sneakers ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Di Indonesia sendiri, beberapa kalangan yang menyebutnya sepatu kets, mungkin ada kaitannya dengan sebuah merk sepatu yang sudah ada sejak tahun 1892 yakni Keds.

Perkembangan sneakers sebagai bagian dari fashion dan gaya hidup, memang sangat pesat. Berbagai kalangan menggunakan sepatu yang relatif nyaman ini untuk kegiatan mereka sehari-hari.
Awalnya, sepatu jenis ini disebut dengan Plimsoll yang berbahan karet, dan digunakn sebagai beach wear. Namun, disainnya kurang nyaman di kaki, akibat disain sepatu kiri dan kanan hampir tidak ada bedanya. Sepatu jenis ini lalu dikembangkan oleh Goodyear.
Nike Eric Koston 
Pada 1892, Goodyear menciptakan suatu proses pembuatan sepatu dengan cara mencampur bahan dasar karet dengan kanvas. Hasilnya, sepatu bermerk Keds muncul di pasaran. Dilanjutkan oleh Marquis M. Converse yang pada 1908 membuat sepatu yang digunakan di banyak pertandingan basket di Amerika. Dalam sekejap, Converse menjadi booming dan bahkan menjadi produk ikon Amerika.
Perkembangan sneakers di Amerika menginspirasi seorang Jerman bernama Adi Dassler. Ia membuat sepatu olah raga buatan tangan pada era 1920an. Perusahaannya kemudian dikenal dengan nama Adidas. Juga seorang Phil Knight, atlet lari dari University of Portland, dan pelatihnya, Bill Bowerman, yang menciptakan sepatu atletik dengan biaya murah dan teknologi tinggi bernama Blue Ribbon Sports. Tahun 1968, nama BRS berubah menjadi Nike, yang sampai saat ini juga telah menjadi salah satu merk sneakers nomor satu di dunia. Nike diambil dari nama dewa kemenangan di Yunani.
Sepatu sneakers menjadi lambang pemberontakan atau rebellion pada 1950an. Hal itu terjadi di kalangan muda Amerika, yang memang dikarenakan harga sneakers yang tidak terlalu mahal. Para cheerleaders juga biasa mengunakan sneakers sebagai alas kaki mereka. Ditambah lagi ada sebuah ungkapan yang dikatakan oleh selebriti Amerik, James Dean, yang kala itu mengenakan jeans dan sneakers dalam set film “Rebel without a Cause”. (republika/gio)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar